PEMBUATAN TELUR ASIN
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Cara Pembuatan Telur Asin”
Dalam penulisan makalah ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam proses
pembuatan makalah ini, khususnya kepada :
Ø Ibu Vetrina
Sutingah selaku guru kimia SMAN 109 Jakarta yang telah memberikan banyak
bimbingan, pengarahan, dan dorongan dalam penyelesaian penyusunan makalah ini.
dalam proses pembuatan makalah ini.
Ø Orang tua
kami yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas ini selesai.
Ø Rekan-rekan
di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 109 Jakarta yang
selalu bersedia memberikan bantuan dan semangat.
Ø Serta
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Jakarta, September 2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar ___________________________________________
2
Daftar
Isi ___________________________________________
3
BAB
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ___________________________________________ 4
1.2 Tujuan ___________________________________________ 4
BAB II Pembahasan
2.1
Dasar Teori ___________________________________________
5
2.2
Pengertian ___________________________________________
6
2.3
Cara Pembuatan ___________________________________________
7
BAB
III Penutup
3.1
Kesimpulan ___________________________________________
9
3.2
Saran ___________________________________________
9
BAB
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan
zaman dan teknologi yang semakin canggih, merambat kepada setiap aspek
kehidupan, tingkat persaingan yang semakin tinggi memaksa setiap orang lebih
jeli dalam membaca setiap peluang dalam usaha mengembangkan keterampilan dan
keahliannya untuk menjawab tantangan zaman. Rendahnya tingkat keterampilan dan keahlian
yang dimiliki oleh sebagian besar penduduk Indonesia merupakan salah satu
alasan kenapa angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
Padahal usaha
yang dilakukan pemerintah dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan sudah
menjadi agenda utama dari pemerintah. Salah satu contoh yaitu dengan
mencetuskan wajib belajar 12 tahun dan memberikan pinjaman dengan suku bunga
ringan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia tersebut. Namun semua
itu ternyata tidaklah cukup, karena belum didukung oleh sumber daya manusia
yang terampil dan berkeahlian yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang
usaha, menciptakan lapangan kerja sendiri, atau berkreasi yang menghasilkan
tentunya yang dapat berdampak pada penekanan terhadap tingginya angka pengangguran,
tingginya angka kemiskinan yang ada di Indonesia tersebut.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Pembuatan Telur Asin ini
antara lain yaitu :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.
2. Untuk mengetahui kandungan yang ada pada telur asin.
3. Untuk mengetahui manfaat garam sebagai bahan pengawet pada telur.
BAB
II
Pembahasan
2.1
Dasar Teori
Telur asin adalah istilah umum untuk
masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan
garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang
diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur
yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30 hari).
Telur adalah salah satu sumber
protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi.
Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan
sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur
mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi,
fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan
semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya
sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit
karbohidrat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat
mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan
mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat
penting untuk mempertahankan kualitas telur. Telur akan lebih bermanfaat bila
direbus setengah matang dari pada direbus matang atau dimakan mentah. Telur
yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami
denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur adalah :
telur ayam (kampung dan ras), telur bebek, puyuh dan lain-lain.
Kualitas telur ditentukan oleh :
1)
kualitas bagian
dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya
noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur).
2)
kualitas bagian
luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit
telur).
Umumnya telur akan mengalami
kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakkan
tersebut meliputi kerusakan yang nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat
diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah,
retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga
derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam
telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran
telur merosot.
Kerusakan telur dapat pula
disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur
masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh
kotoran yang menempel pada kulit telur.
Cara mengatasi dengan pencucian
telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang
kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat
dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.
2.2
Pengertian
Telur asin adalah istilah umum
untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam
berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan
adalah telur itik,
meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa
telur asin bisa mencapai satu bulan (30).
Panganan ini bersifat praktis dan
dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko,
bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang
bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk bekal.
Di Jawa Tengah,
daerah Brebes
dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri telur asin di Brebes cukup
meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin. Masing-masing
produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit
telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas
tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga
kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak
menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.
2.3
Cara Membuat Telur Asin
Ø
Bahan
·
Telur Bebek
·
Garam
·
Abu Gosok
·
Air
Ø
Alat
·
Gelas Plastik
·
Mortar dan Alu
·
Panci
·
Amplas
Ø
Cara
Pembuatan
1.
Telur dibersihkan dengan lap dan air hangat.
2.
Siapkan 1 gelas abu gosok
3.
Siapkan ¼ gelas garam
4.
Siapkan 22 ml air
5.
Campurkan bahan ke 1, 2, 3, 4 untuk membuat adonan
pembungkus telur
6.
Telur dibungkus dengan adonan, susun dalam wadah
tertutup dan diamkan selama 10 hari
7.
Setelah itu boleh dikukus atau diasapi
BAB III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Proses
peralihan kebudayaan masyarakat yang homogen menjadi heterogen (majemuk),
berdampak sangat signifikan terhadap pola pikir dan pandangan masyarakat dalam
menyikapinya. Dengan memberikan modal keterampilan dan keahlian diharapkan masyarakat
dapat lebih bersaing secara sehat dalam menyikapi perkembangan zaman ini.
Berbagai macam pelatihan- pelatihan atau kursus- kursus yang di sediakan
pemerintah belum mampu mencakup secara keseluruhan masyarakat yang ada di tanah
air tercinta ini. Maka oleh sebab itu, alangkah baik jika pihak swasta atau
para pengusaha memiliki perhatian lebih terhadap peningkatan sumber daya
manusia, yaitu dengan menfasilitasi masyarakat dengan pelatihan- pelatihan atau
kursus- kursus keterampilan yang dapat dijadikan modal bagi masyarakat dalam
usaha menyediakan peluang usaha bagi dirinya sendiri, yang diharapkan nantinya
hal ini dapat menekan tingginya tingkat pengangguran yang ada di Indonesia dan
tentunya juga dapat meningkatkan taraf hidupnya untuk menuju Indonesia yang
adil dan sejahtera.
3.2
Saran
Setelah proses
pelatihan keterampilan pembuatan telur asin ini selesai, penulis mengharapkan
tentunya hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat bagi masyarakat luas umumnya
dan para peserta pelatihan khususnya. Kemudian keterampilan dan keahlian yang
telah diperoleh dari Pendidikan Berwawasan kemasayarakatan ini dapat berdaya
guna bagi peserta pelatihan dan mungkin lebih jelasnya akan timbul pengusaha
telur asin yang memiliki pangsa pasar yang luas dan mampu memberikan peluang
kerja bagi masyarakat sekitar.
Lebih lanjut
penulis dengan melengkapkan penulisan makalah hasil pelatihan ini, kiranya
dapat menjadi salah satu bahan bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca yang
haus akan ilmu dan keterampilan, untuk dapat mempersiapkan diri dalam kompetisi
persaingan yang sehat dalam hal penciptaan peluang kerja yang produktif.
Terakhir
penulis mengharapkan kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, dan
tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun
untuk lebih menyempurnakan isi daripada makalah ini. Mudah- mudahan Tuhan
selalu melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Amin.