Sabtu, 27 Juli 2013

Makalah Pembuatan Telur Asin




                                       PEMBUATAN TELUR ASIN



Kata Pengantar

          Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Cara Pembuatan Telur Asin”
Dalam penulisan makalah ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini, khususnya kepada :

Ø  Ibu Vetrina Sutingah selaku guru kimia SMAN 109 Jakarta yang telah memberikan banyak bimbingan, pengarahan, dan dorongan dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. dalam proses pembuatan makalah ini.
Ø  Orang tua kami yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Ø  Rekan-rekan di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 109 Jakarta yang selalu bersedia memberikan bantuan dan semangat.
Ø  Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


Jakarta, September 2012




        Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar                     ___________________________________________ 2

Daftar Isi                    ___________________________________________ 3

BAB I Pendahuluan

1.1  Latar Belakang   ___________________________________________ 4

1.2  Tujuan                  ___________________________________________ 4

BAB II Pembahasan 

2.1 Dasar Teori                      ___________________________________________ 5

2.2 Pengertian                        ___________________________________________ 6

2.3 Cara Pembuatan ___________________________________________ 7

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan                      ___________________________________________ 9

3.2 Saran                    ___________________________________________ 9












BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, merambat kepada setiap aspek kehidupan, tingkat persaingan yang semakin tinggi memaksa setiap orang lebih jeli dalam membaca setiap peluang dalam usaha mengembangkan keterampilan dan keahliannya untuk menjawab tantangan zaman. Rendahnya tingkat keterampilan dan keahlian  yang dimiliki oleh sebagian besar penduduk Indonesia merupakan salah satu alasan kenapa angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat.
Padahal usaha yang dilakukan pemerintah dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan sudah menjadi agenda utama dari pemerintah. Salah satu contoh yaitu dengan mencetuskan wajib belajar 12 tahun dan memberikan pinjaman dengan suku bunga ringan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia tersebut. Namun semua itu ternyata tidaklah cukup, karena belum didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan berkeahlian yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja sendiri, atau berkreasi yang menghasilkan tentunya yang dapat berdampak pada penekanan terhadap tingginya angka pengangguran, tingginya angka  kemiskinan yang ada di Indonesia tersebut.

   1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Pembuatan Telur Asin ini antara lain yaitu :
1.     Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.
2.     Untuk mengetahui kandungan yang ada pada telur asin.
3.     Untuk mengetahui manfaat garam sebagai bahan pengawet pada telur.
BAB II
Pembahasan

2.1     Dasar Teori

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30 hari).
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung dan ras), telur bebek, puyuh dan lain-lain.
Kualitas telur ditentukan oleh :
1)   kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur).
2)   kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur).
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot.
Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur.
Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.

2.2     Pengertian
            Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30).
            Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk bekal.
            Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.

2.3     Cara Membuat Telur Asin


Ø  Bahan
·           Telur Bebek
·           Garam
·           Abu Gosok
·           Air
Ø  Alat
·           Gelas Plastik
·           Mortar dan Alu
·           Panci
·           Amplas


Ø  Cara Pembuatan
1.        Telur dibersihkan dengan lap dan air hangat.
2.        Siapkan 1 gelas abu gosok
3.        Siapkan ¼ gelas garam
4.        Siapkan 22 ml air
5.        Campurkan bahan ke 1, 2, 3, 4 untuk membuat adonan pembungkus telur
6.        Telur dibungkus dengan adonan, susun dalam wadah tertutup dan diamkan selama 10 hari
7.        Setelah itu boleh dikukus atau diasapi










BAB III
Penutup
3.1     Kesimpulan
Proses peralihan kebudayaan masyarakat yang homogen menjadi heterogen (majemuk), berdampak sangat signifikan terhadap pola pikir dan pandangan masyarakat dalam menyikapinya. Dengan memberikan modal keterampilan dan keahlian diharapkan masyarakat dapat lebih bersaing secara sehat dalam menyikapi perkembangan zaman ini. Berbagai macam pelatihan- pelatihan atau kursus- kursus yang di sediakan pemerintah belum mampu mencakup secara keseluruhan masyarakat yang ada di tanah air tercinta ini. Maka oleh sebab itu, alangkah baik jika pihak swasta atau para pengusaha  memiliki perhatian lebih terhadap peningkatan sumber daya manusia, yaitu dengan menfasilitasi masyarakat dengan pelatihan- pelatihan atau kursus- kursus keterampilan yang dapat dijadikan modal bagi masyarakat dalam usaha menyediakan peluang usaha bagi dirinya sendiri, yang diharapkan nantinya hal ini dapat menekan tingginya tingkat pengangguran yang ada di Indonesia dan tentunya juga dapat meningkatkan taraf hidupnya untuk menuju Indonesia yang adil dan sejahtera.
3.2     Saran
Setelah proses pelatihan keterampilan pembuatan telur asin ini selesai, penulis mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat bagi masyarakat luas umumnya dan para peserta pelatihan khususnya. Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah diperoleh dari Pendidikan Berwawasan kemasayarakatan ini dapat berdaya guna bagi peserta pelatihan dan mungkin lebih jelasnya akan timbul pengusaha telur asin yang memiliki pangsa pasar yang luas dan mampu memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
Lebih lanjut penulis dengan melengkapkan penulisan makalah hasil pelatihan ini, kiranya dapat menjadi salah satu bahan bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca yang haus akan ilmu dan keterampilan, untuk dapat mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan yang sehat dalam hal penciptaan peluang kerja yang produktif.
Terakhir penulis mengharapkan kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, dan tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan isi daripada makalah ini. Mudah- mudahan Tuhan selalu melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Amin.








Kegiatan LPH


Laporan Kegiatan P4LH



I.             Tujuan
·               Untuk memenuhi tugas P4LH
·               Dalam rangka upaya untuk melestarikan dan menjaga lingkungan hidup untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan rindang

II.           Alat dan Bahan
Alat :
·               Sekop
·               Pot
·               Ember
·               Polybag
·               Sarung tangan
Bahan :
·               Bibit bunga Geranium
·               Tanah
·               Pupuk
·               Air
·               Bibit Pacar air


III.          Cara Kerja
ü   Siapkan polybag
ü   Masukan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kedalam polybag hingga setengah penuh
ü   Masukan bibit tanaman
ü   Tutup kembali dengan tanah
ü   Siram dengan air

IV.        Hasil kegiatan

Tabel Agenda Kegiatan

No.
Waktu Kegiatan
Uraian Kegiatan
Keterangan
1
6 Maret 2013
Pembelian bibit Geranium

2
8 Maret 2013
Proses penanaman bibit

3
8 – 22 Maret 2013
Pengamatan pertumbuhan bibit tanaman
Tanaman tidak tumbuh dan menjadi busuk karena terlalu banyak terkena air hujan
4
6 April 2013
Penanaman bibit kembali
Menganti tanaman geranium dengan tanaman bunga pacar air (biji)


V.          Analisa Data

Tanaman Geranium
1.            Persiapan lahan persemaian :
Ø   Sekam di polybag dicampur dengan tanah humuus dengan perbandingan 1 :1
Ø   Kaleng cat sebagau tembat tumbuhnya tanaman, dilubangi bagian bawahnya

2.            Banyak biji yang disemai :
Kelompok kami menggunakan stek batang (vegetatif buatan) dalam kegiatan  yang kami lakukan kali ini.
Ø   Pemotongan ruas cabang yang sudah tua untuk ditancapkan sebagai stek
Ø   Sebanyak tiga pot (masing – masing pot berisi 1 stek


3.            Banyak biji yang tumbuh (bertunas)
Ø   Tidak ada karena tanaman busuk

4.            Banyaknya benih yang ditanam di polybag
Ø   Sebanyak 3 pot (masing – masing pot 1 stek) dan
Ø   2 pot yang menggunakan akar (generatif)

5.            Tinggi benih saat dipindahkan ke polybag
Ø    50 cm

6.            Benih yang mati saat dipolybag
Ø   7 Pot

7.            Penyebab benih mati dipolybag
Ø   Busuk terkena air hujan terlalu banyak
Ø   Banyaknya semut disekitar tanaman

8.            Pemupukan
Ø   Mengunakan sekam

9.            Adanya serangan hama, gulma, penyakit, atau binatang
Ø   Ada yaitu semut merah

10.        Perkembangan [ertumbuhan bibit saat di polybag
Ø   Karena busuk terkena air hujan terlalu banyak
Ø   Dikarenakan terkena air hujan terlalu banyak sehingga tidak tumbuh dan mati

11.     Umur tanaman saat siap ditanam dilahan terbuka
Ø   1 Minggu

Tanaman Pacar air
1.      Persiapan bahan
Ø  Persiapan bahan

2.      Banyak biji yang disemai
Ø  5

3.      Banyak biji yang tumbuh (bertunas)
Ø  5
4.      Banyaknya benih yang ditanam di polybag
Ø  5

5.      Tinggi benih saat dipindahkan ke polybag
Ø  7 cm

6.      Benih yang mati saat di polybag
Ø  Tidak ada

7.      Penyabab benih mati di polybag
Ø  Tidak ada

8.      Pemupukan
Ø  Mengunakan pupuk kandang

9.      Adanya serangan hama, gulma, penyakit, atau binatang
Ø  Belum ada

10.  Perkembangan Pertumbuhan bibit saat di polybag
Ø  Minggu pertama (1)            : 7 cm
Ø  Minggu kedua (2)               : 9 cm
Ø  Minggu ketiga (3)               : 9,2 cm

11.  Umur tanaman saat siap ditanam dilahan terbuka
Ø  -